Jumat, 25 Juli 2014
Jumat, 20 Agustus 2010
Minggu, 01 Agustus 2010
Sympatiethic Trip
Sympatiethic Trip atau trip bersamaan menjadi catatan tersendiri dan perlu mendapatkan perhatian khusus karena secara logika setiap penyulang telah memiliki sistem proteksi masing-masing, dan apabila terjadi gagguan pada suatu penyulang yang bersangkutan semestinya gangguan tersebut sudah bisa dilokalisir oleh system proteksi dari penyulang tersebut, namun nyatanya khasus Sympatiethic Trip ini masih saja sering terjadi. Hal ini disebabkan karena system jaringan yang Double Circuit (DCC) sehingga gangguan tidak dapat dihindari lagi, kegagalan/ keterlambatan mekanik PMT untuk melokalisasi gangguan atau karena kurang berfungsinya dengan baik system proteksi penyulang tersebut.
Oleh sebab itu, sebagai upaya untuk meminimalisasi gangguan Sympatiethic Trip perlu adanya pemantauan dini dan ti ndakan khusus terhadap penyulang-penyulang yang sering mengalami Sympatiethic Trip. Jika ada penyulang yang mengalami khasus Sympatiethic Trip, jika hanya baru terjadi satu kali untuk sementara kita lakukan ppemantauan terlabih dahulu, namun jika sudah terjadi beberapa kali, perlu dipastikan penyabab gangguan Sympatiethic Trip tersebut karena Over Current Relay (OCR) atau Dirrectional Ground Fault Relay (DGR). Jika penyebab gangguan adlah karena OCR maka kita bisa konfirmasikan kepada pihak-pihak terkait. Sebab jika penyebab gangguannya adalah OCR, logikanya kedua penyulang yang mengalami Sympatiethic Trip tersebut memang kebetulan mengalami gangguan OCR pada saat bersamaan atau memang DCC sehingga gangguan trip bersamaan tidak dapat dihindari lagi.
Namun jika gangguan yang menyebabkan Sympatiethic Trip adalah gangguan fasa-tanah baik DGR/ EF, maka kita pelu cak terlebih dahulu apakah sebelum ataupun sesudah mengalami Sympatiethic Trip, penyulang yang bersangkutan pernah mengalami trip individu atau tidak. Dari sini kita bisa menganalisis penyulang mana yang berpotensi sebagai penyebab terjadinya Sympatiethic Trip tersebut. Untuk penyulang yang pernah mengalami trip individu, khususnya gangguan DGR, maka kita dapat menentukan hipotesa awal bahwa system proteksi penyulang tersebut dapat berfungsi dengan baik pada saat terjadi gangguan fasa-tanah. Dan selanjutnya kita konfirmasikan kepada pihak terkait untuk dilakukan penyisiran jaringan serta untuk mengetahui jaringan tersebut DCC atau bukan. Jika jaringan tersebut bukan type DCC maka selanjutnya kita cek tipe relay yang bekerja pada saat terjadi gangguan. Jika type relay yang bekerja pada saat itu adalah relay EF maka kemungkinan terjadi Sympatiethic Trip memang wajar, karena relay EF memiliki settingan yang sama seluruh penyulang pada trafo tersebut. Jadi jika settingan arus dan waktunya sudah terpenuhi maka dapat dipastikan relay ini akan mengirim perintah trip PMT penyulang secara bersamaan.
Namun jika relay yang bekerja pada saat terjadi gangguan adalah relay DGR, perlu dilakukkan investigasi lebih lanjut. Jika penyulang yang mengalami Sympatiethic Trip belum pernah trip individu sebelumnya, maka penyulang tersebut dapat dicurigai sebagai penyabab utama terjadinya Sympatiethic Trip, setelah dilakukkan investigasi dapat kita dapat mengetahui, bagaimana, dan apa penyebab terjadinya Sympatiethic Trip tersebut..
Sebagai tindakan pemantauan lanjutan, serta untuk menghindari tersadinya Sympatiethic Trip, perlu adanya pengecekan Io saat penyulang dalam kondisi operasi normal. Jika pada saat kondisi normal Io sudah muncul ( Jaringan Braek Down). Maka apabila terjai kemencengan tegangan (kV Nol) akibat penyulang lain mengalami gangguan fasa-tanah, dapat dipastikan bahwa penyulang tersebut akan mengalami Sympatiethic Trip, karena kV Nol dirasakan oleh semua bus bar.
Untuk memastikan bahwa relay penyulang dapat berfungsi dengan baik, maka perlu dilakukkan pengujian, karena dari pengujian tersebut dapat kita ketahui relay tersebut dalam kondisi baik, arahnya/ polaritasnya terbalik,atau memang benar-benar rusak. Memastikan kondisi relay dengan membuat berita acara setalah dilakukan pengujian sebelumnya.
Kamis, 24 Juni 2010
DGR dan Earth Fault
Directional Ground relay termasuk dalam jenis ground fault relay bedanya yang directional mempunyai arah. Maksudnya hanya bekerja pada arah tertentu. Pada saat pemasangan polaritas sangat penting, baik polaritas arus maupun tegangan.
DGR memiliki arah, jadi selain arus gangguan DGR juga memiliki kemencengen teganggan (kV Nol). arah atau polaritas tersebut menjadi pedoman dalam menentukan setingan proteksi/ rele DGR. Jadi Proteksi/rele DGR hanya dapat membaca ganggua ini jika beberapasyarat berikut di bawah ini terpenuhi :
1. Arus gangguan sudah melebih settingan
2. Tegangan (kV nol) memenuhi
3. Sudut/ polaritas gangguan sesuai
Sedangkan GFR atau yang lebih sering disebut dengan Earth Fault, gangguan ini juga termasuk gangguan fasa-tanah namun tidak memiliki arah. munkin penyebabnya bisa karena gangguan tidak solit/ ngambang atau mungkin kV nol sudah nunjuk tetapi belum memenuhi settingan rele/proteksi.
Pada Penyulang settingan untuk rele DGR rata2 adalah 2 A primer, 5 volt dari open delta PT atau sekitar 3 kV dijaringan, sudut sesuai dengan karakteristik rele. yang penting spolaritasnya benar (ke arah depan).
Sebagai Back up jika rele DGR tidak bekerja ketika ada gangguan fasa-tanah maka dipasang juga rele Earth Fault dengan settingan rata2 5 A selama 5 detik.
Mungkin itu saja yang saya ketahui. Mudah2an bisa bermanfaat.
Kabel SUTM (Konduktor Berisolasi)
Kabel SUTM (Konduktor Berisolasi),..?? Menurut saya justru lebih baik dibandingkan dengan konduktor biasa. Selain dari sisi mekanis dia lebih kuat, penggunaan kabel pada SUTM juga terbukti dapat menekan angka gangguan, cocok untuk daerah pemukiman padat penduduk dengan bangunan2 tinggi di sekitar jaringan. Kerena berisolasi kabel SUTM jadi lebih aman. SUTM juga cocok untuk daerah yang banyak pepohonan di sekitar jaringan. Memang dari sisi ekonomisnya penggunaan kabel tentu lebih mahal namun jika dilihat dari fungsi dan kualitasnya saya yakin harga mungkin jd prioritas ke-2. jadi alangkah baiknya jika setiap penambahan jaringan SUTM baru menggunakan kabel, bukan lagi konduktor, selain untuk investasi buat kedepannya, kehandalan jaringan juga bisa terwujud sehingga angka gangguan menurun. Jadi jaringan aman, masyarakat senang, PLN pun tenang..!!!
Lebih teliti dalam Menyeting Rele SEL-551
Rele SEL-551 merupakan jenis rele Over Current dan Recloser yang terdapat fasilitas earth Fault namun nominal arus yang dioptionkan terlalu tinggi untuk untuk distribusi sistem tenaga listrik, yaitu sebesar 40 A. sedangkan arus gangguan fasa-tanah kurang lebih hanya 2 A primer saja. untuk itu rele jenis ini tergolong kurang sensitif terhadap arus gangguan tanah.
Rele jenis ini merupakan rele digital, penyetingannay bisa dilakukan melauli transfer data dari laptop k rele melalui kabel serial. Rele ini juga memiliki tampilan (display) di panel depan rele. Dari dispaly rele tersebut dapat diketahui data setting, meter, event, logic dll.
misal rasio CT : 500/5 A dan ZCT : 200/5 A
maka CT Sizing:
CT : 100
ZCT : 40
Demikian kami masih dalam tahap belajar, apabila ada hal-hal yang masih kurang tepat mohon dikoreksi. Terima kasih. ''